MAKASSAR - Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur, Hudiyono melakukan silaturahmi dan kunjungan kerja di Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian (SP) Sulawesi Selatan. Kunjungan digelar, Rabu (16/11/2022) sore dalam satu rangkaian kegiatan Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Kota Makassar.
Dalam pertemuan tersebut, Hudiyono disambut langsung oleh Kadis Kominfo SP Sulsel, Amson Padolo. Hudiyono didampingi Plt Kabid Informasi Publik dan Komunikasi Publik Assyari, Kabid Infrastruktur TIK Patriana Dyah Setyowati dan Kabid Pengelolaan Data dan Statistik Nirmala Dewi. Sedangkan Amson Padolo didampingi Sekretaris Erwin Werianto dan Plt Kabid Statistik Andi Diahismiranti Baso.
"Alhamdulillah, hari ini bisa sambung silaturahmi, sambung rasa dalam rangka penguatan kerjasama antar provinsi, " kata Hudiyono.
Diskusi santai pun dilakukan. Mulai pembahasan program dan persiapan penandatangan perjanjian kerjasama (PKS) kedua perangkat daerah antar provinsi yang akan dilaksanakan hari ini, Kamis (17/11/2022).
"Kami sempat melakukan pembahasan terkait program Satu Data hingga publikasi informasi. Hampir semua program, kami sama-sama melakukan. Namun dengan sharing pengalaman, maka bisa saling bertukar informasi untuk bisa saling belajar, " jelas Hudiyono.
Jika ini menjadi kunjungan pertama Hudiyono ke Dinas Kominfo SP Sulsel, berbeda dengan Amson Padolo. Awal tahun 2022 lalu, Amson sempat berkunjung ke Jawa Timur.
"Saya kemarin sudah ke Jawa Timur waktu kegiatan Askompsi. Alhamdulillah sekarang bisa bertemu lagi dengan Pak Hudiyono, " ungkapnya.
Di penghujung pertemuan, Hudiyono menyatakan satu pesan terkait agenda kunjungan kali ini.
"Tidak semua yang ada di Dinas Kominfo Jawa Timur kami jelaskan disini. Kalau disampaikan semua, nanti Pak Kadis (Amson Padolo) dan jajaran gak berkunjung ke Kominfo Jatim, " jelasnya sembari tertawa.
Kerjasama ini menurut Hudiyonk akan membawa pengaruh positif bagi Jatim maupun Sulsel.
"Dengan adanya PKS besok, nanti baik Dinas Kominfo Jatim dan Sulsel bisa saling berkunjung dan saling belajar. Setiap provinsi memiliki keunggulan yang berbeda disitu bisa saling tukar ilmu dan pengalaman agar program yang dijalankan bisa berjalan optimal, " pungkasnya. (***)